0rq1wUCXofwDDKcc12MmRQUWFOZdiOoWTQwUhac9

Puskesmas Gandeng Sekolah dan Aparat Desa Tangani Permasalahan Kesehatan Masyarakat

sman1mesujitimur.sch.id - Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Puskesmas setempat mengadakan kegiatan sosialisasi dan koordinasi lintas sektor yang melibatkan sekolah, aparat desa, dan instansi terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan yang masih menjadi tantangan serius di lingkungan masyarakat, mulai dari bayi hingga lanjut usia.

Ibu Aprilia Mayasari, S.E, perwakilan dari SMAN 1 Mesuji Timur, saat diwawancarai melalui pesan WhatsApp, menyampaikan bahwa Puskesmas memaparkan sejumlah masalah yang belum mencapai target pelayanan kesehatan. Di antaranya adalah kurangnya penanganan terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang masih berkeliaran di masyarakat. Puskesmas meminta kerja sama dari kepala desa dan aparat setempat untuk memantau, melaporkan, serta membawa ODGJ ke puskesmas agar dapat diberikan pemeriksaan dan pengobatan rutin.

Selain itu, Puskesmas juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala penyakit menular seperti batuk disertai demam lebih dari tiga minggu yang bisa mengindikasikan Tuberkulosis (TBC). Penyakit ini telah menyebabkan kematian di masyarakat dan perlu segera ditangani. Masyarakat juga diajak untuk rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk mendeteksi hipertensi secara dini, mengingat penyakit ini kerap datang tanpa gejala namun berisiko fatal. Pemerintah telah menyediakan program pemeriksaan gratis melalui puskesmas.

Dari sektor pendidikan, perhatian difokuskan pada pencegahan penyebaran HIV/AIDS di kalangan pelajar. Berdasarkan hasil kajian Puskesmas, ditemukan adanya kasus penyimpangan seksual yang menyebabkan infeksi HIV, bahkan terjadi pada anak berusia 11 tahun. Karena gejala baru muncul setelah 3–5 tahun, maka upaya pencegahan sejak dini menjadi sangat penting. Sekolah diharapkan berperan aktif dalam memantau dan memberikan edukasi kepada siswa terkait kesehatan reproduksi dan bahaya penyimpangan seksual.

Sebagai tindak lanjut, Puskesmas telah dan akan terus mengadakan penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan rutin di berbagai tingkatan usia melalui kegiatan posyandu. Selain itu, telah dibentuk Puskesmas Pembantu (PUSTU) di tiap desa untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan.

Acara koordinasi ini turut dihadiri oleh camat, koramil, polsek, pengawas sekolah jenjang SD-SMP, kepala sekolah dari SD hingga SMA, serta kepala desa. Kegiatan ini juga disertai dengan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah.

Mari kita dukung bersama upaya Puskesmas dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan sadar akan pentingnya deteksi dini penyakit. Warga sekolah, baik guru maupun siswa, dapat menjadi agen perubahan dengan aktif mengikuti program sosialisasi kesehatan, melaporkan kasus yang mencurigakan, dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Bersama kita wujudkan lingkungan sekolah dan masyarakat yang sehat, aman, dan peduli sesama!

Narasumber: Aprilia Mayasari, SE.

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar