0rq1wUCXofwDDKcc12MmRQUWFOZdiOoWTQwUhac9

Belajar Kerjasama Lewat Bunga Hias

Jumat, 11 April 2025 — Tantangan selanjutnya dari cerita yang sudah saya bagikan beberapa saat lalu: ujian praktik Seni Budaya!

Sempat merasa lega karena telah menyelesaikan praktik PKWU yang sangat menegangkan dan dikejar waktu... eh ternyata belum selesai juga, besoknya langsung lanjut ujian praktik Seni Budaya.

Setelah selesai PKWU sekitar jam 13.00, kami masih pakai seragam olahraga dan langsung lanjut mikir untuk keesokan harinya. Ujian praktik Seni Budaya sudah disepakati: membuat bunga hias yang mengandung nilai jual.

Saya bareng Umi (teman sekelompok saya), juga ada Niken dan Dina dari kelompok 2. Awalnya kami berempat cari bahan bareng-bareng. Tapi kelompok kami beda bahan. Kelompok Niken pakai plastik bunga, sedangkan kami pakai kawat bulu.

Niken dan Dina dapet bahan duluan dan pulang. Saya dan Umi belum nemu kawat bulu yang kami butuhkan. Kami pisah di toko Nyoman Margojadi dan lanjut perjalanan. Dari Margojadi ke Brabasan, kami telusuri toko demi toko sambil tanya, “Mba/mas ada kawat bulu yang untuk buat bunga nggak?” — dan jawabannya selalu: “nggak ada.”

Sampai akhirnya nyasar juga ke Simpang Pematang. Jauh banget dari rumah. Di Mr. DIY nggak ada. Di Lady Shop juga zonk. Toko Tecnos tutup. Pasar juga nihil. Kami istirahat sebentar, lalu Umi kepikiran: “Eh, alumni sekolah kita Mba Pipit kan punya toko buket. Mungkin di sana ada?”

Coba tanya... eh bener! Ada dong. Dikasih foto bukti juga. Kami langsung lega campur ketawa — “Ya ampun, udah sampai sini, ternyata yang deket malah ada!” Momen kayak gini nggak akan pernah saya lupain. Lucu sih... tapi capek!

Di jalan pulang, saya bilang ke Vincent, “Tolong ya Sen, cari yang bisa dijadiin pohon buat bunganya.”

Keesokan harinya, ujian praktik pun dimulai. Saya pribadi nggak terlalu jago bikin kerajinan, tapi ada Bian, Lutvia, dan Umi yang telaten banget bikin bunganya. Vincent dan Pahrijal motongin kawat buat menyangga cabang-cabang batang. Saya bantu membalut pohonnya dengan warna hijau.


Kelompok kami kompak banget. Kerja samanya mantap sampai bisa bikin bunga raksasa ukuran 1 meter sebelum Zuhur!

Kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk Bapak Hermawan, S.Pd — guru PKWU dan Seni Budaya kami — yang sudah ngajarin arti kerja keras dan kerja sama. Sekecil apa pun waktu yang ada, kalau dikerjakan bareng-bareng dan kompak, pasti selesai juga.

Sekali lagi, terima kasih!

_

Penulis: Fitri Rahmadani

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar